Rabu, 27 Maret 2019

        Konsep Manusia, Ruang dan Waktu dalam Sejarah

Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut. Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.

Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.

   Konsep waktu mencakup 4 hal penting, yaitu :

·       Perkembangan : Suatu keadaan masyarakat dalam suatu periode tertentu dalam sejarah perkembangan dan disebabkan oleh kondisi yang terjadi sebelumnya.

·       Kesinambungan                :   Suatu kondisi terkadang tidak melahirkan kondisi baru, melainkan tetap di warisakan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat.

·       Pengulangan     :   Fenomena yang pernah terjadi sebelumnya terulang kembali pada sesudahnya dan masa sekarang.

·       Perubahan        :   Masyarakat tang membentuk pratik yang baru dan beda sama sekali dengan praktik sebelumnya. Perubahan berdasarkan Sifatnya dibedakan menjadi 2 yaitu, perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan.

Apa sih hubungannya konsep ruang dan waktu dalam sejarah?

Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas).

Konsep waktu dalam sejarah meliputi dua hal, yaitu (1)  Proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu dan (2) Kesatuan kelangsungan waktu, yaitu pada waktu masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang.

Agar lebih jelas dalam memahami tentang konsep ruang dan waktu dalam sejarah, perhaatikan contoh berikut. Peristiwa : Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekan Indonesia

Unsur manusia atau pelaku peristiwa, Soekarno sebagai pembaca naskah, disebelahnya tampak Drs.Mohammad Hatta, dan sejumlah tokoh lainnya. Ruang, bahwa peristiwa tersebut berlangsung dihalaman rumah Soekarno di Jln.Pegangsaan Timur no.56, Jakarta. Adapun waktu, menyangkut kapan peristiwa tersebut berlangsung, yaitu tanggal 17 Agustus 1945.

     C.     Konsep Kausalitas

Suatu rangkaian peristiwa yang mendahului dan peristiwa yang menyusul kemudian. Konsep kausalitas sangat berpengaruh dalam sejarah, tanpa kausalitas sejarah akan menjadi ilmu yang memuat hal kronologis saja. Namun  penggunaan kausalitas harus dibatasi oleh dua hal yaitu :

1.  Batas jangkauan masa lampau dan akan dicari hubungannya dengan peristiwa lain

2.  Batas jumlah faktor yang berpengaruh, dianggap tetap karena tidak diperiksa

Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari kausalitas :

    1.     Kusalitas adalah suatu rangkaian peristiwa (I) yang mendahului peristiwa yang menyusul (II)

     2.     Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat

    3.     Menurut Sartono Kartodirdjo kausalitas merupakan hukum sebab-akibat mengenai suatu peristiwa, keadaan atau perkembangan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kausalitas sejarah adalah sebab terjadinya peristiwa sejarah.

      D.     Konsep Manusia hidup dalam Perubahan

Perubahan adalah proses masyarakat membentuk praktik yang baru dan berbeda sama sekali dengan praktik sebelumnya. Hal itu karena praktik lama dinilai tidak memadai untuk menunjang kemajuan kehidupan.

Penyebab terjadinya perubahan antara lain : Perang, Bencana alam, Revolusi, Krisis ekonomi, Reformasi, Globalisasi, dll.

Perubahan berdasarkan Sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan. Perubahan yang direncanakan, yaitu perubahan yang melewati proses perencanaan tertentu. Contohnya: pada masa pemerintahan Orde Baru Indonesia memiliki REPELITA yang merencanakan strategi pencapaian pembangunan untuk perubahan. Dan Perubahan yang tidak direncanakan, yaitu dampak yang tidak diharapkan dari yang telah direncanakan. Contohnya: praktik KKN yang menyebabkan krisis di berbagai bidang pada masa Orde Baru.
Perubahan berdasarkan Skala Pengaruhnya. Perubahan yang pengaruhnya besar, berkaitan dengan perubahan ideologi, sistem ekonomi, dan sistem politik. Perubahan yang pengaruhnya kecil, berkaitan dengan model rambut, cara berpakaian, gaya hidup, dll.

Tidak ada komentar: