1. Judul Buku : Sejarah Indonesia Modern 1200-2008
Penulis : M. C. Ricklefs
Tahun terbit : 2009
Penerbit : Serambi Ilmu Semesta
Cetakan : 2
Pokok bahasan buku :
Buku ini menerangkan tentang pandangan Ricklefs, perjalanan panjang Indonesia sejak masuknya Islam hingga kini merupakan sebuah unit historis terpadu, yang dalam buku ini disebut Sejarah Indonesia Modern. Terdapat tiga unsur fundamental menjadi perekat bagi periode historis itu. Satu, unsur kebudayaan dan keberagamaan: islamisasi Indonesia yang dimulai sejak tahun 1200 dan berlanjut sampai sekarang. Dua, unsur topik: keadaan saling memengaruhi antara orang Indonesia dan orang Barat yang masih berlangsung hingga sekarang sejak tahun 1500. Tiga, unsur historiografi: sumber-sumber primer bagi sebagian besar periode ini ditulis dalam bahasa-bahasa Indonesia modern (Jawa, Melayu, dll., bukan dalam bahasa Jawa Kuno atau Melayu Kuno) dan bahasa-bahasa Eropa.
2. Judul : Perhimpunan Indonesia sampai dengan Lahirnya Sumpah Pemuda
Penulis : Sudiyo
Penerbit : PT Bina Aksara Jakarta
Tahun Terbit : 1989
Pokok bahasan buku :
Buku yang ditulis oleh Sudiyo menjelaskan awal pergerakan nasioanal sejak 1908, lebih khusus buku ini menerangkan sepak terjang dari perhimpunan Indonesia sampai tercetusnya sumpah pemuda. Dimana pada tahun 1908 perhimpunan Indonesia yang saat itu dikenal dengan nama “Indische Vereninging” yang kemudian berubah nama menjadi “Indonische Vereninging” yang kemudian pada tahun 1922 resmi menjadi nama Perhimpunan Indonesia (PI). Perhimpunan Indonesia pun sempat ingin bergabung bersama PNI dan PPPI namun urung niatan tersebut, namun PI tetap konsisten dengan cita-cita persatuan Indonesia sehingga akhirnya diadakan kongres pemuda yang memiliki tujuan sama, pada kongres kedua dibacakan sumpah pemuda.
3. Judul Buku : Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia
Penulis : A. K. Pringgodigdo SH
Penerbit : PT Dian Rakyat
Tahun Terbit : 1994
Cetakan : 13
Pokok bahasan buku :
Pokok isi dari buku ini lebih banyak menerangkan perjalanan pergerakan nasional Indonesia sejak tahun 1908 dengan berdirinya organisasi-organisasi yang masih sifatnya daerah seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Indisje Partai ,Dsb, hingga sampai pemerintahan Belanda berakhir. Dan juga sampai jepang masuk menjadi penjajah baru di Indonesia.
4. Judul Buku : Api Sejarah
Penulis : Ahmad Mansyur Suryanegara
Penerbit : Salamadani
Tahun terbit : 2009
Pokok bahasan buku :
Buku ini menerangkan tentang mengubah mainset atau pandangan terhadap sejarah yang menurut penulis sendiri kebenaran terhadap faktanya kurang jelas. Salah satunya adalah fakta yang sangat sulit dilupakan tentang organisasi Islam dalam upaya kemerdekaan. Istilah nasionalisme dan Indonesia merdeka misalnya, menurut pemaparan penulis diperkenalkan pada Kongres Central Sarikat Islam (CSI) pada kongres pertama di Kota Bandung pada 1916. Kemudian dengan tanda kebangkitan nasional seharusnya Sarikat Islam dan bukan Budi Utomo, karena Budi Utomo seperti yang dijelaskan AK Pringgodigdo dalam Kongres di Surakarta pada tahun 1928 menolak cita-cita persatuan. Sejarah sendiri bukan persoalan siapa yang benar dan salah, karena subjektifitas selalu ada dalam penulisan sejarah.
5. Judul Buku : Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia
Penulis : Drs. Susanto Tirtoprojo, S.H
Penerbit : PT Pembangunan Jakarta
Tahun Terbit : 1982
Pokok bahasan buku :
Buku ini tak jauh beda dengan buku tentang pergerakan nasional indonesia lainnya namun pasti ada yang membuat buku ini menarik. Bahasan menjelaskan perjalanan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia dengan pergerakan secara nasioanl dimulai bermunculan organisasi-organisasi modern dengan tujuan memerdekakan Indonesia. Namun bahasannya juga tidak terpaku tentang pergerakan seperti gerakan kewanitaan, kepemudaan, ataupun keagamaan tetapi lebih luas sebagai organisasi pergerakan nasional. Buku ini juga menjelaskan dari pendirian Budi Utomo pada 1908, Sarikat Islam pada 1911, Indische Partij pada 1912, Partai Komunis Indonesia pada 1920 lebih jauh hingga tercapai kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 agustus 1945.
6. Judul Buku : Dari Sejak Indische sampai Indonesia
Penulis : Sartono Kartodirjo
Tahun Terbit : Desember, 2005
Penerbit : Penerbit Buku Kompas, Jakarta
Pokok bahasan buku :
Dalam Buku yang berjudul “Dari Indische Sampai Indonesia” corak penulisannya adalah Indonesiasentris dimana yang menjadi fokus utamanya adalah orang-orang Indonesia yang tergabung dalam kelompok-kelompok kebangkitan pergerakan nasional indonesia serta berfokus pada dinamika masyarakat Indonesia sejak awal tahun 1908 hingga akhir abad ke-20. Begitu nampak jelas tujuan dari buku ini dibuat untuk mengembalikan semangat persatuan, kemerdekaan dan persamaan yang dirumuskan dalam manifesto politik 1925 yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda. Keadaan Di era pergerakan itulah yang ingin diciptakan lagi oleh Prof Sartono di era indonesia saat ini, dimana kekerasan dan korupsi yang dirasa tidak ada solusi untuk menyelasaikannya.
7. Judul Buku : Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme
Penulis : Sartono Kartodirjo
Tahun Terbit : 1993
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Pokok bahasan buku :
buku ini sedikit banyak mengemukakan garis besar masalah-masalah sejarah ketika pergerakan nasional di Indonesia. Sudut pandang Sartono sendiri memang lebih sering condong ke Indonesiasentris. Didalam buku ini mengatakan bahwa rakyat Indonesia lebih diperlakukan sebagai objek oleh Belanda dari pada sebagai partisipan yang ikut aktif memegang pemerintahan. Diskriminasi ras terdapat hampir pada setiap bagian kehidupan sosial, golongan pribumi ada pada lapisan bawah sedangkan orang Eropa ada pada lapisan atas. Nampak jelas stratifikasi sosial begitu dominan dimasa itu.
8. Judul buku : Runtuhnya Hindia Belanda
Penulis : Onghokham
Penerbit : PT GRAMEDIA, Jakarta
Tahun terbit : 1989
Pokok bahasan buku :
Buku ini secara jelas banyak membahas mengenai menyerahnya belanda kepada Jepang pada bulan Maret 1942 telah dianggap sebagai titik terakhir dari kekuasaan kolonialnya di Indonesia yang telah berlangsung selama tiga abad. Namun tanpa peristiwa itu pun, sesungguhnya awal dari proses runtuhnya kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia telah Nampak sejak permulaan abad ini ketika benih-benih nasionalisme Indonesia modern mulai menampakkan dirinya. Proses itu semakin nyata pada pertengahan tahun 1920-an hingga awal tahun 1940-an dengan munculnya aspirasi dan gerakan-gerakan nasionalis yang dengan tegas menuntut kemerdekaan Indonesia secara modern. Situasi Internasional yang ditandai oleh Perang Dunia II, melalui dimana Jepang mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia selama tiga setengah tahun, hanyalah merupakan faktor yang mempercepat proses keruntuhan tersebut yang sudah berakar jauh sebelumnya.
9. Judul buku : Sukarno, Marxisme dan Leninisme: Akar Pemikiran Kiri dan Revolusi Indonesia
Penulis : Peter Kasenda
Penerbit : Komunitas Bambu
Penulis : Peter Kasenda
Penerbit : Komunitas Bambu
Tahun Terbit : 2014
pokok bahasan buku :
pokok bahasan buku :
buku ini sesungguhnya menjadi pelurus terhadap istilah kiri yang cenderung pada ideologi marxisme -leninisme itu merupakan alasan penulis. Buku ini juga adalah akumulasi pemikiran dalam mengawal proses Revolusi Indonesia. Dimana dibangun atas dasar ide-ide revolusioner macam marxisme-leninisme. Kemudian mengenalkan kaum pergerakan kala itu pada cara berorganisasi serta model perlawanan terhadap kolonialisme. Buku ini kental sekali memposisikan Sukarno sebagai objek kajiannya. Sukarno sejak awal sudah gandrung akan pemikiran-pemikiran Marx dan semasa aktif dalam kelompok-kelompok diskusi di Bandung. Sukarno dan kawan-kawannya sering pula mendiskusikan gagasan Lenin dan menganalisis Revolusi Oktober yang terjadi pada tahun 1917.
10. Judul Buku : Sejarah Nasional Indonesia V
Penulis : Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 1993
Pokok bahasan buku :
Jilid V dari buku Sejarah Nasional Indonesia ini lebih banya menerangkan satu periode dari Sejarah nasional Indonesia yakni periode Pergerakan Nasional. Periode ini merupakan zaman yang amat penting dalam sejarah perjuangan bangsa, dimana kaum intelektual atau terpelajar Indonesia saat itu mampu sebagai pemimpin-pemimpin Indonesia baik yang tergabung dalam partai politik maupun organisasi masa berjuang untuk meniadakan diskriminasi politik dan sosial budaya serta membulatkan cita-cita kebangsaan dalam rangka mengantarkan rakyat Indonesia ke gerbang kemerdekaan.
11. Judul Buku : Pergerakan Nasional, Mencapai & Mempertahankan Kemerdekaan
Penulis : Sudiyo
Penerbit : Rineka Cipta
Tahun terbit : 2002
Pokok bahasan buku :
Dalam buku ini dibahas secara lengkap perjuangan pergerakan nasional, mulai dari perjuangan sebelum pergerakan nasional, organisasi-organisasi awal pergerakan nasional, sampai dengan terwujudnya kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang merupakan titik awal pergerakan nasional dan diteruskan dengan perang mempertahankan kemerdekaan.
12. Judul Buku : Sejarah Perempuan Indonesia (Gerakan dan Pencapaian)
Penulis : Cora Vreede De Stuers
Tahun Terbit : 2008
Penerbit : Komunitas Bambu
Pokok bahasan buku :
Buku ini memaparkan tentang pergerakan perempuan Indonesia dalam perjuangannya mencapai sebuah emansipasi. Terdapat dua permasalahan yang cukup krusial bagi kaum perempuan. Pertama, berhubungan dengan berbagai soal di seputar perkawinan dan yang kedua berkenaan dengan tidak adanya hak untuk mengenyam pendidikan. Cora Vreede-De Stuers menyebutkan bahwa gerakan perempuan pada masa kolonial ditandai dengan kongres pertama perempuan Indonesia. Kongres yang diselenggarakan di Yogyakarta tahun 1928 itu menyepakati pembentukan Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) yang berniat mengembangkan posisi sosial perempuan dan kehidupan keluarga tanpa berurusan dengan masalah politik.
13. Judul Buku : Ki Hajar Dewantara
Penulis : Darsiti Soeratman
Penerbit : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Tahun Terbit : 1989
Pokok bahasan buku :
Buku berisikan riwayat perpolitikan dari sosok Ki Hajar Dewantara. Dalam pergerakan nasionalnya Ki Hajar Dewantara menggunakan atau malalui pendidikan yang dikuhususkan bagi anak-anak kurang mampu. Itu merupakan pembeda dari tokoh-tokoh pergerakan yang lain. Dalam buku ini memaparkan juga Sejak berdirinya Boedi Oetomo tahun 1908, Ki Hajar Dewantara atau sebelumnya dikenal dengan nama Soewardi Soerjaningrat aktif dalam menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Soewardi Soerjaningrat memiliki pemikiran atau pandangan menjunjung tinggi kebudayaan Jawa (Jawasentris).Ia menyebarkan nilai-nilai kebudayaan masyarakat keraton.
14. Judul Buku : Si Jalak Harupat, Biografi R. Oto Iskandar Dinata (1897-1945)
Penulis : Nina Lubis
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2003
Pokok bahasan buku :
Buku ini memaparkan tentang riwayat perjalanan seorang R. Oto Iskandar Dinata, dimana Oto Iskandar Dinata yang notabene dari keluarga Priyayi namun tapi sejak beliau remaja sudah merasakan dan sadar dengan keadaan rakyatnya saat itu. Ketika dia di sekolah bentukan Belanda Oto sering membaca buku tentang politik dan pergerakan yang ketika itu sebenarnya telah dilarang kaum pribumi belajar tentang itu namun Oto berani mengambil resiko itu. Saat Oto beranjak dewasa menjadi pemuda tangguh beliau terjuan di organisasi pergerakan nasional yaitu Budi Utomo dan juga Oto Iskandar Dinata berperan terhadap GAPI (Gabungan Politik Indonesia).
15. Judul Buku : Peranan Pemuda
Penulis : Sagimun M. D
Penerbit : PT. Bina Aksara
Tahun terbit : 1989
Pokok bahasan buku :
Buku ini menerangkan diawali pada bagian awal bagaiman kondisi dan situasi peranan dari pemuda Indonesia pada zaman sebelum abad 20, dimana saat itu memperjuangkan keinginan untuk mengusir penjajah namun sering harus menelan pil pahit atas perjuangan nya tersebut faktornya karena para pemuda saat itu belum bersatu organisasi pengerakan ketika itu pun masih bersifat kedaerahan yang akhirnya mudah dipecah belah atau diadu domba oleh Belanda. Para pemuda pun memulai bangkit dengan merintis perjuangan kemerdekaan Indonesia tanpa menggunakan kekuatan fisik dan tanpa menggunakan kekuataan senjata. Langkah pertama yang ditempuh adalah memajukan dalam bidang pendidikan dan pengajaran untuk menyadarkan rasa kebangsaan dan kesadaran nasional Indonesia. Dengan salah satu buktinya pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda bersatu sehingga berhasil menciptakan sebuah senjata TRISULA yaitu SATU NUSA, SATU BANGSA dan SATU BAHASA. Sumpah Pemuda ini telah menegaskan bahwa batas negara Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke dan mengalahkan senjata divide et impera dari kaum penjajah.
16. Judul Buki : Indonesia Militan
Penulis : A.Riawan Amin
Penerbit : Celestial Publishing
Tahun Terbit : 2008
Pokok Bahasan Buku :
Buku ini menjelaskan lebih kepada opini atau juga bisa pendapat bahwa ketika masa pergerakan nasional dimana Indonesia harus Militan. Buku ini juga menggambarkan bahwa langkah Indonesia menuju MIKR sudah mulai terlihat dari perjuangan pejuang terdahulu. Bagaimana sepak terjang seorang Soekarno dan Hatta dalam menuntut memperjuangkan kemerdekaan lalu bagaiamna intelektualitasnya Agus Salim dalam mengatasi persoalan masyarakatnya. Bagaimana perjuangan menyelamatkan kondisi darurat yang dilakukan oleh Syafruddin. Bagaimana melumpuhkan tentara kolonial dengan bergerilya seperti ditunjukkan oleh seorang Jenderal Sudirman. intinya kata Militansi sering diidentikan dengan kekerasan dan disalah artikan sebagai terorisme. Padahal, militansilah yang membuat bangsa ini merdeka, yang mengawal para pahlawan berjuang tanpa pamrih.
17. Judul : KUDETA SUPERSEMAR
Penulis : Achmad Wisnu Aji
Penerbit : Garasi House Book
Tahun Terbit : 2010
Pokok Bahasan Buku :
Buku ini memberikan penjelasan intinya kontroversi dari Supersemar menurut interpretasi dari saya dapat dianggap menjadi pintu masuknya Orde Baru dari Soeharto. Surat Perintah 11 Maret atau sering dan terkenal dan disingkat SUPERSEMAR merupakan sebuah misteri besar yang menyelimuti sejarah Indonesia. Sejak kemunculannya Supersemar sudah mengundang kontoversi. Bahkan, hingga 30 tahun lebih pun surat ini masih menimbulkan kontroversi. Dari mulai prosesnya, lalu keautentikannya , hingga keberadaan surat tersebut yang asli . Supersemar menjadi alat yang digunakan oleh Letjen Soeharto kala itu untuk melakukan kudeta merangkak terhadap Presiden Soekarno .
Diawali dengan mengupas tuntas seputar kontroversi-kontroversi seputar Supersemar, kemudian berlanjut pada proses kelahiran Supersemar, tokoh-tokoh dibalik kelahiran Supersemar, detik-detik setelah lahirnya Supersemar dan keberadaan Supersemar yang asli. Buku KUDETA SUPERSEMAR ini berani mengatakan bahwa Soeharto lah yang melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno saat itu, disertai dengan analisis yang bisa membuat imajinasi masyarakat tentang supersemar itu tumbuh menjadi negatif terhadap Soeharto.
18. Judul Buku : Bunga Rampai Sejarah Indonesia
Penulis : Drs. Moehkardi
Tahun Terbit : November 2008
Penerbit : Gamamedia
Pokok bahasan buku :
Penjelasan dari buku ini semua peristiwa itu tertulis secara garis besar. Adapun yang berkaitan dengan Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia tertulis dalam sub bagian BIOGRAFI, dalam sub bagian ini ditulis mengenai tokoh-tokoh penting pada jaman pergerakan nasional, misalnya Semaun (Ketua cabang SI Semarang), dimana dalam tulisan ini dipaparkan bagaiman pengaruh Semaun dalam tubuh SI. Selain hanya ditulis tentang Semaun, dijelasakan pula bagaiman perkembangan SI setelah ada Semaun di dalamnya, bagaimana prosesnya Semaun di angkat menjadi sekretaris lokal SI di Surabaya. Selain itu terdapat juga mengenai peranan Tan Malaka sebagai bapak perintis kemerdekaan Indonesia.
19. Judul Buku : Sejarah Indonesia 1900-1950
Penulis : R.Z. Leirissa
Tahun Tebit : 1985
Penerbit : CV. Akademika Pressindo
Pokok bahasan buku :
Buku ini menjelaskan lebih banya tentang bagaimana pemerintahan Kolonial di Nusantara. Sistem Birokrasi Kolonial yang dapat dibedakan menurut “color line” atau “garis warna kulit” dimana pejabat-pejabat birokrasi yang terpenting di daerah adalah Residen, Asisten, Controleur dan Aspirant Controleur. Elite Birokrasi kolonial dinamakan Binnerlands Bestuur (BB). Sistem Pendidikan Kolonial yang tidak dapat dilepas dari suatu politik kolonial baru yang dimulai sejak abad ke-20 yang dinamkan Poltiki Etika. Poltik Etika yang dicanangkan pada tahun 1901 mencoba mengubah sistem liberal menjadi sistem dimana pemerintah Hindia Belanda lebih banyak mencampuri urusan-urusan kemasyarakatan. Sistem pendidikan ini pulalah yang menciptakan suatu elite baru yang mengembangkan kesadaran kemerdekaan dan persatuan nasional. Mereka inilah yang memiliki idealisme tinggi untuk membina suatu bangsa dan menciptakan kemakmuran bangsa itu. Intinya membahas sejarah Indonesia yang dianggap penting supaya setiap generasi mengetahui bahwa Indonesia tidak serta merta ada tanpa sejarah.
20. Judul Buku : Soekarno, Biografi Singkat 1901-1970
Penulis : Taufik Adi Susilo
Tahun Terbit : 2008
Penerbit : Garasi House of Book
Pokok bahasan buku :
Dalam buku ini dipaparkan bahwa Soekarno adalah manusia luar biasa yang pernah dilahirkan oleh ibu pertiwi. Bahkan belum tentu dalam seratus tahun nanti akan ada sosok yang bisa menandingi figur Soekarno. Soekarno adalah Founding Father, Orator ulung, berwibawa, karismatik, cendikiawan, ideolog, dan bahkan sosok sempurna sebagai pemimpin bangsa terilhat disitu bahwa penulis bisa disebut Soekarnoisme menganalogikan Soekarno sebagai seorang juru selamat bagi bangsa Indonesia yang sangat dipuja-puja. Namun sebagai sosok yang menjadi pujaan, akhir perjalanan Soekarno tidak menyenangkan bahkan ironis. Sebagai bapak pendiri bangsa, Soekarno harus menghadapi realitas dan rivalitas politik yang sangat menyakitkan. Dibuang, diperas, ditendang dan dicampakkan harus ia terima hingga akhir menjelang jabatannya sebagai seorang presiden karena politik yang ditunggangi kepentingan pribadi.
