Konsep Manusia, Ruang dan Waktu dalam Sejarah
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan
waktu. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa
sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi
waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa
tersebut. Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi,
maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu
terjadi.
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa
yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang
final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan
berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa
lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu
berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi
kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa
kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Konsep waktu mencakup 4 hal
penting, yaitu :
· Perkembangan :
Suatu keadaan masyarakat dalam suatu periode tertentu dalam sejarah
perkembangan dan disebabkan oleh kondisi yang terjadi sebelumnya.
· Kesinambungan
: Suatu kondisi terkadang tidak melahirkan kondisi baru, melainkan
tetap di warisakan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat.
· Pengulangan
: Fenomena yang pernah terjadi sebelumnya terulang kembali pada
sesudahnya dan masa sekarang.
· Perubahan
: Masyarakat tang membentuk pratik yang baru dan beda sama sekali
dengan praktik sebelumnya. Perubahan berdasarkan Sifatnya dibedakan menjadi 2
yaitu, perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan.
Apa sih hubungannya konsep ruang dan waktu dalam
sejarah?
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting
yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam
kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia
pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama
hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan
manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana
manusia hidup (beraktivitas).
Konsep
waktu dalam sejarah meliputi dua hal, yaitu (1) Proses kelangsungan dari
suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu dan (2) Kesatuan kelangsungan
waktu, yaitu pada waktu masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang.
Agar lebih
jelas dalam memahami tentang konsep ruang dan waktu dalam sejarah, perhaatikan
contoh berikut. Peristiwa : Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekan Indonesia
Unsur manusia atau pelaku
peristiwa, Soekarno sebagai pembaca
naskah, disebelahnya tampak Drs.Mohammad Hatta, dan sejumlah tokoh
lainnya. Ruang, bahwa peristiwa tersebut berlangsung dihalaman
rumah Soekarno di Jln.Pegangsaan Timur no.56, Jakarta. Adapun waktu,
menyangkut kapan peristiwa tersebut berlangsung, yaitu tanggal 17 Agustus 1945.
C. Konsep
Kausalitas
Suatu
rangkaian peristiwa yang mendahului dan peristiwa yang menyusul kemudian.
Konsep kausalitas sangat berpengaruh dalam sejarah, tanpa kausalitas sejarah
akan menjadi ilmu yang memuat hal kronologis saja. Namun penggunaan
kausalitas harus dibatasi oleh dua hal yaitu :
1. Batas jangkauan
masa lampau dan akan dicari hubungannya dengan peristiwa lain
2. Batas jumlah faktor
yang berpengaruh, dianggap tetap karena tidak diperiksa
Berikut ini merupakan
beberapa pengertian dari kausalitas :
1. Kusalitas
adalah suatu rangkaian peristiwa (I) yang mendahului peristiwa yang menyusul
(II)
2. Kausalitas
merupakan prinsip sebab-akibat
3. Menurut
Sartono Kartodirdjo kausalitas merupakan hukum sebab-akibat mengenai suatu
peristiwa, keadaan atau perkembangan.
Dari beberapa pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa kausalitas sejarah adalah sebab terjadinya
peristiwa sejarah.
D. Konsep
Manusia hidup dalam Perubahan
Perubahan adalah proses masyarakat membentuk praktik yang
baru dan berbeda sama sekali dengan praktik sebelumnya. Hal itu karena praktik
lama dinilai tidak memadai untuk menunjang kemajuan kehidupan.
Penyebab
terjadinya perubahan antara lain : Perang, Bencana alam, Revolusi, Krisis
ekonomi, Reformasi, Globalisasi, dll.
Perubahan
berdasarkan Sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu perubahan yang direncanakan dan
perubahan yang tidak direncanakan. Perubahan yang direncanakan, yaitu perubahan
yang melewati proses perencanaan tertentu. Contohnya: pada masa pemerintahan
Orde Baru Indonesia memiliki REPELITA yang merencanakan strategi pencapaian
pembangunan untuk perubahan. Dan Perubahan yang tidak direncanakan, yaitu
dampak yang tidak diharapkan dari yang telah direncanakan. Contohnya: praktik
KKN yang menyebabkan krisis di berbagai bidang pada masa Orde Baru.
Perubahan
berdasarkan Skala Pengaruhnya. Perubahan yang pengaruhnya besar, berkaitan
dengan perubahan ideologi, sistem ekonomi, dan sistem politik. Perubahan yang
pengaruhnya kecil, berkaitan dengan model rambut, cara berpakaian, gaya hidup,
dll.